Minggu, 22 November 2020

 RANGKAIAN KONTROL KEAMANAN LIFT BARANG INDUSTRI


 

1. Tujuan 

Tujuan dari penggunaan komponen sensor pada rangkaian ini adalah untuk mengendalikan rangkaian ini secara otomatis ketika beban yang ada pada lift melebihi kapasitas yang maksimal yang seharusnya dinaikkan pada lift. Sedangkan tujuan dari pembuatan rangkaian ini ada 3, yaitu:

       1. Merancang rangkaian sensor alarm keamanan lift barang industri

       2. Mengetahui cara kerja rangkaian sensor alarm keamanan lift barang industri

       3. Melakukan uji coba dan simulasi rangkaian sensor alarm keamanan lift barang industri



         Alat:

 a.     Resistor

Resistor merupakan bagian dari rangkaian elektronik dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dirangkai dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium). Karakteristik utama dari suatu resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.

   

    b. Buzzer



Buzzer berfungsi sebagai alarm pada rangkaian yang akan aktif ketika ada cahaya yang melewati sensor LDR dan jika terjadi getaran yang terdeteksi oleh sensor getaran.

 

    c. Relay



Relay merupakan Saklar (Switch) yang dioperasikan dengan listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

 

 

 

Bahan:

a.     Resistor Variabel

 

     b.  ADC0804


 

 

 

c.     BCD 74LS48

 

 

d.     Seven Segmen Common Cathoda

 


 

 

e.     Rangkaian Jembatan Wheatstone

 




       Resistor

    
    Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.       
       

Nilai Resistor yang Axial bisa dilihat dari kode warna-warna yang terdapat di resistor tersebut dalam bentuk gelang. Biasanya ada 4 gelang di tubuh resistor namun ada juga yang memiliki 5 gelang.

Untuk gelang warna emas dan perak terletak lebih jauh dari warna lain. Lihat tabel warna dibawah ini :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)

Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.


Rangkaian ini menggunakan prinsip strain gauge yang berada dalam jembatan wheatstone dengan menggunakan potensio sebagai pengganti beban strain gauge, prinsip dasarnya sama dengan rangkaian-rangkaian sebelumnya yang telah disajikan, yaitu timbangan digital dan sensor lift dengan LED. Prinsip kerja dari rangkaian ini hampir sama dengan sensor lift sebelumnya, yaitu adanya relay dan buzzer sebagai penanda dan pengingat bahwa beban lift berat.


Pengertian Strain Gauge

Strain Gauge adalah komponen elektronika yang dipakai untuk mengukur tekanan (deformasi atau strain). Alat ini berbentuk foil logam atau kawat logam yang bersifat insulatif (isolasi) yang ditempel pada benda yang akan diukur tekanannya, dan tekanan berasal dari pembebanan. Prinsipnya adalah jika tekanan pada benda berubah, maka foil atau kawat akan terdeformasi, dan tahanan listrik alat ini akan berubah. Perubahan tahanan listrik ini akan dimasukkan kedalam rangkaian jembatan Whetstone yang kemudian akan diketahui berapa besar tahanan pada Strain Gauge.

Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal-foil, dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid. Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm; yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan 350 ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500, 1000, dan 1000 ohm.

Sg adalah factor gauge atau konstanta kalibrasi untuk gauge. Factor Sg selalu lebih kecil dari sensitivitas alloy metallic Sa karena konfigurasi grid dari gauge dengan konduktor transverse lebih kecil responsifnya ke strain axial dari pada konduktor lurus uniform.

Pengukuran ketegangan menggunakan strain gauge dilakukan dengan menempatkan strain gauge pada rangkaian jembatan. Dalam prakteknya, orde pengukuran strain tidak lebih dari milistrain (e x 10-3), oleh karena itu pengukuran ketegangan memerlukan pengukuran yang sangat akurat dari perubahan yang sangat kecil dari resistansinya.

Nilai perubahan tahanan pada strain gauge yang mengalami perubahan tekanan tidak signifikan,sehingga untuk dapat memberikan perubahan nilai elektrik maka perubahan tahanan pada strain gauge ini dimasukan ke dalam rangkaian jembatan wheatstone.

 

Macam-macam Strain Gauge

Sensor gaya muatan Berfungsi untuk mengubah gaya, beban, torsi dan regangan menjadi resistansi/hambatan. Sensor ini terbuat dari kawat tahanan tipis berdiameter sekitar 1 mm. Kawat tahanan yang biasa digunakan adalah campuran dari bahan konstantan (60 % Cu dan 40 % Ni).  Kawat tahanan ini dilekatkan pada papan penyangga membentuk strain gauge dengan tipe-tipe:

a. Bonded strain gage

Susunan kawat tahanan di dalamnya berliku-liku sehingga memudahkan pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus dengan arah panjang lipatan kawat, karena tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Dengan meregannya starin gage, maka terjadi perubahan resistansi kawat

b. Unbonded strain gage

Jenis strain gage yang dibentuk dengan kawat tahanan yang terpasang lurus dan simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka resistansinya akan bertambah.

 

Prinsip kerja Strain Gauge

Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan pada permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi strain dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding dengan strain induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe metal-foil, dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena prosesnya sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan bentuk grid. Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20 mm; yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm dan 350 ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan 500, 1000, dan 1000 ohm.

Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif), selain menimbulkan deformasi bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat resistansi elektrik benda tersebut.

Dengan menempelkan jenis material tersebut pada suatu benda uji (specimen) menggunakan suatu perekat yang isolatif terhadap arus listrik, maka material tadi akan menghasilkan adanya perubahan resistansi yang nilainya sebanding terhadap deformasi bentuknya.

Apabila ada gaya akan mengubah nilai resistansinya, perubahan resistansinya sesuai dengan gaya yang diberikan. Prinsip dasar dari penggunaan hambatan listrik strain gauge merupakan fakta bahwa hambatan dari perubahan kawat sebagai fungsi tegangan, meningkat dengan tekanan dan menurun dengan adanya pemampatan. Perubahan dalam hambatannya diuur dengan menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone. Strain gauge terikat pada spesimen dan kemudian pengukur (gauge) dikenanan pada tekanan yang sama sebagaimana spesimen yang sedang dalam pengujian (U.A.Bakshi, 2008).

 

Aplikasi Strain Gauge

Secara umum, aplikasi dari strain gauge digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan pada suatu materi uji. Strain gauge sering digunakan dalam penelitian teknik mesin dan pengembangan untuk mengukur tekananan yang dilakukan oleh mesin. Pengujian komponen pada pesawat merupakan salah satu area penggunaannya, berbagai komponen penting dari rangka pesawat menggunakan strain gauge untuk menguji ketahanannya terhadap tekanan (Carpenter, 2008).

Aplikasi lain dari strain gauge juga dapat ditemukan dalam bidang biomedis. Beberapa contoh aplikasinya antara lain: dapat digunakan sebagai untuk mengukur kontraksi otot kardia secara kontinyu, dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah untuk mengetahui abnormalitas dari kardiovaskular, untuk mengukur laju pernapasan, dan juga secara luas dikembangkan untuk mendeteksi tekanan yang cocok dalam melakukan pemasangan anggota tubuh buatan (C. Raja Rao, 2000).

Aplikasi lain strain gauge :

1.      Digunakan pada pengkur berat badan digital

2.      Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck, dll.

3.      Mengukur batas maksimal tumpangan pada lift

Misal :

·       Pada Timbangan Digital pada kapasitas berat yang diangkut oleh bus, truck, dll. Sensor ini dapat di pasang di kenadaran bermotor seperti, motor, mobil, truck ataupun bus. Karena banyak kendaraan bermotor tidak menaati peraturan dalam berkendara. Biasanya mereka membawa beban dalam kendaraannya melebihi yang standart kendaraan yang seharusnya. Itu mengakibatkan dapat terjadinya keolengan kemudian terjadi kecelakaan. Untuk menghindari hal tersebut dapat kita dapat memasangkan sensor ini. Jika terjadi kelebihan muatan kendaraan tersebut akan berbunyi dengan keras, dan mesin tidak dapat dihidupkan.

·       Pada pengukura batas maksimal tumpangan pada lift

Dalam sebuah lift, biasanya dibatasi berat maksimal bila ingin menggunakan lift. Alat ini bekerja dengan cara apabila kita memasuki lift, maka alat ini akan menampilkan jumlah berat total orang yang memasuki lift.

·      Alat ini di namai dengan Strain Gage Motor alias SGM. Timbangan Digital pada Permukaan Motor, hal ini berguna untuk mencegah motor ditumpangi melebihi kapasitas berat tumpangan. Karena angka digital memiliki tingkat presisi yang teliti. Sehingga Motor tidak akan bisa digunakan selama indikator timbangan digital belum menizinkan










      Proses yang terjadi pada alat ini adalah strain gauge dengan sumber daya 5 volt dc memanaskan gauge pada bagian dalam rangkaian, yang diwakili dengan potensio, selanjutnya jika kondisi yang terdeteksi ternyata besar maka akan menurunkan nilai tegangan pada strain gauge sehingga output tegangan dari rangkaian tersebut semakin besar. Jika outputnya mendekati 5 volt, maka relay akan ditarik sehingga saklar aktif, dan buzzer mengeluarkan suara yang disertai dengan hidupnya LED sebagai indikator. Namun, jika keadaan kembali normal, maka nilai tahanan akan naik di dalam rangkaian sehingga output tengangannya kembali kecil sehingga saklar relay menjadi off, dan menyebabkan buzzer dan LED mati.

        Pada bagian bawah akan ditampilkan nilai strain gauge yang terbaca pada seven segment common cathoda, dimana proses yang terjadi ialah output tegangan akan diterjemahkan oleh IC ADC (Analog to Digital Converter) 0804, dengan outputnya bilangan hexadecimal. Pin output ADC tersebut dihubungkan ke BCD (Binary Coded Decimal) 74LS48 yang berfungsi sebagai decoder sebelum dihubungkan ke seven segment.
























 RANGKAIAN PENDETEKSI KENAIKAN PERMUKAAN AIR DALAM TANKI OPERASI


 

1. Tujuan 
  1. Memahami prinsip kerja motor Memahami konsep dan prinsip kerja rangkaian LVDT.
  2. Menggabungkan sensor LVDT dengan komponen elektronika lainnya untuk aplikasi sederhana.
  3. membuat rangkaian sederhana yang dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari.

              Alat :

  voltmeter 

    
            

            voltmeter DC atau volt meter arus searah tahanan shunt atau shunt resistor dipasang seri dengan kumparan putar magnet permanen (permanent magnet moving coil) PMMC yang berfungsi sebagai pengali (multiplier).

Bahan :

      

 Resistor



                                   

   Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.


   Battery

 

Baterai (Battery) merupakan suatu komponen yang berupa sebuah alat dan dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.

            MOTOR 3 PHASE

    

 


                    LED




Light Emitting Diode atau yang sering disingkat dengan LED merupakan komponen elektronika yang mampu memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga dari dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.


         Dioda



 Dioda (Diode) merupakan sebuah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.


               V SINE

                

                        sumber daya yang mengalir pada komponen sensor LVDT. sumber yang digunakan yaitu             arus bolak balik atau arus AC. dimana sumber ini tidak memperhatikan polaritas gelombangnya             (tidak dwi kutub). 

           capasitor 



                     komponen elektronika yang berguna untuk menyimpan arus listrik. komponen ini akan                    menyimpan muatan dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad.

              Potensio meter (pot-hg)



                    komponen elektronika yang berfungsi sebagai tahanan variable(variable resistor). dimana    nilai resistansinya dapat diubah-ubah berdasarkan persentase (nilai variable) yang diberikan kepadanya. biasanya terdapat dua jenis yaitu jenis potensio geser dan potensio putar.

                Transformer 2 primer 2 sekuder 

 Hasil gambar untuk trafo 1p2s
                   Transformer merupakan alat elektronika yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan  tegangan tanpa menurunkan daya yang digunakan. perubahan ini disebabkan oleh adanya induksi pada inti trafo. 


                Ocilloscope



                Peralatan elektronik yang dapat menampilkan  bagai mana bentuk gelombang listrik dari suatu rangkaian listrik.


            AC Voltmeter



            Alat ini bergua untuk mengukur tegangan arus bolak-balik yang mengalir pada suatu rangkaian elektronika.


            Speaker / Buzer



            Alat elekktronika yang berguna untuk memberikan keluaran berupa gelombang suara besar kecilnya gelombang suara yang dihasilkan bergantung terhadap besar kecilnya tegangan yang ia terima.

            Komponen ic7812



Hasil gambar untuk ic7812

Suplai daya atau tegangan catu suatu rangkaian elektronik yang berubah-ubah besarnya dapat menyebabkan pengaruh yang sifatnya merusak fungsi kerja rangkaian elektronik yang dicatunya. Catu daya yang stabil dan dapat diatur sering disebut dengan regulated power supply. Catu daya ini menggunakan komponen aktif sehingga harganya cukup mahal. Maka dari itu, saat ini banyak digunakan catu daya dalam bentuk IC yaitu IC regulator tegangan. IC regulator tegangan secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yakni regulator tegangan tetap (3 kaki) dan regulator tegangan yang dapat diatur (3 kaki atau lebih)

               VCC

Hasil gambar untuk vcc proteus
                Komponen elektronika yang berfungsi sebagai sumber tegangan tetap pada suatu rangkaian elektroika biasanya bernilai 5 volt atau 12 volt



Sensor LVDT


    Sensor ini umumnya terdiri dari sebuah kumparan primer, dua kumpara sekunder, dan inti yang dapat bergerak. Kedua kumparan sekunder akan terpasang secara seri dan inti itu sendiri terbuat dari bahan feromagnetik.Bisa dikatakan bahwa sensor ini memungkinkan inti dapat naik turun secara bebas pada pengooperasian nya. Sensor linear variabel diferential transformer (LVDT) merupakan sensor yang  dapat membaca tekanan atau perubahan melalui pergerakan atau perubahan posisi inti magnet. Prinsip ini pertama kali digunakan pada tahun 1940-an. Pada saat ini LVDT digunakan sebagai sensor jarak, sensor sudut, dan sensor mekanik lainnya. Namun saat ini lebih sering digunakan sebagai sensor jarak.

Berikut bentuk dari sensor LVDT:



berikut adalah bentuk dari komponen sensor LVDT:

 

KELEBIHAN DARI SENSOR LVDT DIBANDING SENSOR LAINNYA:

1. bebas gesekan.
       pada sensor LVDT memungkinkan inti bergerak tanpa gesekan atau tidak bersentuhan dengan kumparan LVDT sehingga tidak ada gesekan. fitur ini memungkinkan pada pengujian bahan, pengukuran getaran perpindahan dan resolusi yang tinggi.

2. resolusi tak terbatas.
        sensor LVDT mempunyai  resolusi takterbatas. sensor ini hanya dibatasi oleh kebisingan di sinyal kondisioner dan output resolusi layar. faktor yang sama memungkinkan LVDT melakukan pengulangan yang luar biasa.

3. masa jangka yang tak terbatas.
        karena tidak ada kontak langsung antara inti dan kumparan maka tidak ada aus atau bergesekan. aplikasi ini sangat berguna pada aplikasi pesawat tebang, satelit dan kendaraan luar angkasa.

4. tahan kerusakan overtravel.
       inti dari LVDT memungkinkan untuk lulus sepenuhnya melalui sensor perakitan koil tanpa menyebabkan kerusakan.

5. respon cepat dan dinamis.
        karena tidak adanya gesekan selama operasi memungkinkan sensor LVDT untuk merespn secara sangat cepat terhadap posisi inti terhadap kumparan.

6. output bersipat absolut.
        jika terjadi kehilangan daya secara menda
dak pada sensor, maka data posisi yang dikirim dari sensor tidak akan hilang.

LVDT Non linear response over extended range.

KELEMAHAN SENSOR LVDT:
        dari sensor ini memiliki kelemahan yaitu harga sensor itu sendiri relatif mahal. oleh sebsb itu untuk menggunakan sensor ini membutuhkan biaya yang lumayan menguras keuangan dibandingkan dengan sensoor sejenis lainnya.

IC78xx merupakan regulator tegangan mandiri yang lengkap. Dimana hanya menggunakan dua kapasitor untuk mencapai keluaran tegangan bersih. komponen ini digunakan untuk mendapatkan tegangan berupa tegangan ac.

jembatan dioda berguna untuk menyearahkan gelombang input yang mana gelombang input berupa gelombng sinus akan disearahkan oleh jembatan ini. saat arus positif masuk maka dioda 1 dan dioda 4 akan aktif sementara dioda 2 dan dioda 3 akan mati. sehingga akan mengalir arus positif. saat arus negatif masuk maka dioda 1 dan dioda 4 akan mati sementara dioda 2 dan dioda 3 akan aktif sehingga arus mengalir menujukutub positif. karena itulah setiap gelombang yang keluar dari jembatan dioda akan mempunyai 1 fasa yaitu fasa positif saja atau fasa negatif saja.
capasitor digunakan hanya untuk menstabilkan tegangan dan led sebagai indikator pengamatan.


 Komponen ic7812

IC regulator tegangan tetap yang sekarang populer adalah keluarga 78xx untuk tegangan positif dan seri 79xx untuk tegangan negatif. Bentuk IC dan susunan kakinya adalah seperti terlihat pada Gambar 7. Besarnya tegangan keluaran IC seri 78xx dan 79xx ini dinyatakan dengan dua angka terakhir pada serinya. Contoh IC 7812 adalah regulator tegangan positif dengan tegangan keluaran 12 volt, IC 7912 adalah regulator tegangan negatif dengan tegang keluaran -12 volt.
Besarnya tegangan masukan (Vin dalam nilai DC) pada regular seri 78xx dalam beberapa variasi tegangan keluaran dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tipe Rugulator

Vo
Vin min
Vin maks
7805
5 V
7 V
20 V
7806
6 V
8 V
21 V
7808
8 V
10,5 V
25 V
7810
10 V
12,5 V
25 V
7812
12 V
14,5 V
27 V
7815
15 V
17,5 V
30 V
7818
18 V
21 V
33 V
7824
24 V
27 V
38 V


Batasan nilai tegangan masukan IC regulator yang terdapat dalam tabel adalah nilai DC, dalam arti bukan tegangan sekunder trafo.Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa catu daya teregulasi adalah catu daya yang dapat menghasilkan tegangan keluaran yang nilai/harga tegangannya senantiasa selalu tetap setiap saat sesuai dengan yang diharapkan. 

Pemakaian heatshink (alumunium pendingin) dianjurkan jika komponen ini dipakai untuk mencatu arus yang besar. Di dalam datasheet, kompenen IC regulator tegangan maksimal bisa dilewati arus mencapai 1 Ampere. Kemampuan memberikan catu daya dari IC regulator tegangan dapat ditingkatkan kapasitasnya dengan menambahkan transistor luar atau eksternal, baik transistor NPN maupun PNP. Dengan penambahan transistor luar, maka sebagian besar dari arus akan dilewatkan pada transistor luar ini, sehingga IC regulator tegangan hanya berfungsi sebagai pengontrol tegangan saja. Transistor yang sering digunakan adalah transistor 2N 3055.


       Resistor

    
    Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.       
       

Nilai Resistor yang Axial bisa dilihat dari kode warna-warna yang terdapat di resistor tersebut dalam bentuk gelang. Biasanya ada 4 gelang di tubuh resistor namun ada juga yang memiliki 5 gelang.

Untuk gelang warna emas dan perak terletak lebih jauh dari warna lain. Lihat tabel warna dibawah ini :

Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)

Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau   = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak  = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.





Berikut ini merupakan bentuk rangkaian dari sensor mengukur ketinggian air menggunakan sensor LVDT:

saat potensio menunjukkan nilai 90% maka hanya LED biru yang menyala dan bunyi yang dihasilkan tidak terdengar. ini menunjuk kan bahwa ketinggian air dalam keadaan sangat baik. seperti gambar berikut:


saat nilai potensio dirubah menjadi 50% maka LED biru dan hijau  akan menyala serta bunyi masih belum keras ini mengisyaratkan bahwa ketinggian air masih dalam batas normal atau dalam keadaan baik.terlihat seperti gambar dibawah ini.





Saat nilai potensio digeser menjadi 25% maka lampu led biru, hijau, dan kuning akan menyala serta bunyi yang dihasilkan mulai keras ini menandakan bahwa ketinggian air mencapai tahap siaga atau waspada dimana ketinggiannya hampir mendekati bahaya. terlihat seperti gambar dibawah ini.




Saat nilai potensio menunjukkan nilai 1% maka semua lampu led akan menyal dan bunyi yang dihasilkan akan sangat nyaring dimana ini menandakan status bahaya. pada status ini air sungi akan sangat dapat menyebabkan terjadinya banjir.








       Pada rangkaian ini arus ac akan mengalir menuju potensio meter saat nilai ptensiometer 100% maka semua arus akan mengalir ke ground. sehingga tidak terjadi induksi arus yang mengalir pada rangkaian adalah arus ic 7812 yang hanya dappat menghidupkan led biru, saat nilai ptensio digeser menjadi 75% maka akan ada arus yang melewati potensio dan menuju trafo disini akan terjadi induksi sehingga tegangan yang mengalir pata rangkaian akan bertambah. namun dengan terlebih dahulu tgangan yang terbentuk akibat induksi tadi akan di searah kan terlebih dahulu oleh  jembatan dioda.sehingga tegangan tersebut dapat menghidupkan led hijau. Semakin rendah nilai persentase potensiometer maka akan semakin tinggi tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian sehingga akan dapat menghidupkan led lainnya karena nilai induksi yang dihasilkan juga bertambah. perlu diperhatikan bahwa semakin kecil nilai yang ditunjukkan potensio meter maka nilai arus yang menuju trafo akan semakin besar, karena arus primer besat maka induksi yang dihasilkan juga besar, sehingga dapat menambah tegangan yang dihasilkan oleh ic 7812.karena tegangan bertambah maka jumlah led yang menyala juga akan bertambah. Suara yang dihasilkan speaker akan sebanding dengan tegangan yang masuk pada speaker itu sendiri dimana speaker akan aktif saat tegangan yang masuk padanya memenuhi tegangan minimal yang menjadi batasnya.
























 LATIHAN 8 DAN KUIS 8 DAFTAR ISI 1. Latihan 8 a. kelompok 1 b. kelompok 2 c. kelompok 3 d. kelompok 4 e. kelompok 5 f. kelompok 6 ...