Sabtu, 03 Oktober 2020


RANGKAIAN KONTOR MAJU MUNDUR MOTOR DC DENGAN SCR DAN LDR

 

1. Tujuan 
  1. Melakukan kontrol maju mundur motor DC dengan SCR menggunakan sensor LDR
  2. Memahami operasi dan karakteristik relay elekrto magnetik
  3. Memahami pemutusan SCR

Bahan :

          Resistor


   Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.

 

                


                       Motor

    Motor DC merupakan suatu motor listrik yang membutuhkan suplai tegangan arus searah atau arus DC (Direct Current) pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor tersebut disebut stator, dan kumparan jangkar disebut rotor.

                     Ground

                         

Ground merupakan suatu komponen yang mempunyai fungsi sebagai komponen keselamatan. Hal ini dikarenakan ground menjadi penghantar arus listrik yang akan langsung menuju ke tanah atau bumi.


              Kapasitor

                  Kapasitor atau yang bisa disebut sebagai kondensator merupakan suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang  disebut Farad yang diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday.

 


                 Relay





    Relay mrupakan Saklar (Switch) yang dioperasikan dengan listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.


 LDR





    Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR merupakan suatu jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap


      Dioda


    Dioda (Diode) merupakan sebuah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.


Generator DC

generator ini digunakan sebagai penghasil (generator) sinyal DC, sinus, clock dan beberapa sinyal lainnya 

                        


                        Saklar 

              komponen elektronika yang berfungsi menghubungkan atau memutuskan arus pada rangkaian.
                                
                       LED

                       
     LED dapat kita definisikan sebagai suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat memancarkan cahaya apabila arus listrik melewatinya. Led (Ligth-Emitting Diode) memiliki fungsi utama dalam dunia elektronika sebagai indikator atas sinyal indikator/lampu indikator. Contohnya dapat kita jumpai pada rangkaian-rangkaian elektronika led digunakan sebagaiindikator ON/OFF.



  1. LDR
          LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.

Konstruksi LDR mencakup bahan peka cahaya yang ditempatkan pada substrat isolasi seperti keramik. Bahan ditempatkan dalam bentuk zigzag untuk mendapatkan peringkat daya dan ketahanan yang dibutuhkan. Area zigzag memisahkan area logam yang ditempatkan menjadi dua wilayah. Di mana kontak Ohmic dibuat baik di sisi area. Resistansi kontak harus sesedikit mungkin untuk memastikan bahwa resistansi, terutama bervariasi karena efek cahaya saja. Penggunaan bahan timbal & kadmium dihindari karena berbahaya bagi lingkungan.

Rangkaian Sensor LDR dan Cara Kerja LDR (Light Dependent Resistor)



Cara kerja Sensor LDR adalah konduktivitas foto, yang tidak lain adalah fenomena optik. Ketika cahaya diserap oleh material maka konduktivitas material berkurang. Ketika cahaya jatuh pada LDR, maka elektron dalam pita valensi material sangat ingin ke pita konduksi.Tetapi, foton dalam cahaya yang datang harus memiliki energi lebih tinggi daripada celah pita materi untuk membuat elektron melompat dari satu pita ke pita lainnya (valensi hingga konduksi). 

Karenanya, ketika cahaya memiliki energi yang cukup, lebih banyak elektron yang tertarik pada pita konduksi yang memiliki nilai dalam sejumlah besar pembawa muatan. Ketika efek dari proses ini dan aliran arus mulai mengalir lebih banyak, resistansi perangkat berkurang.

Rangkaian Sensor LDR dan Cara Kerja LDR (Light Dependent Resistor)


      2. Motor DC

                Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah putaran per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM (Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan kecepatan rotasi  sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat memperlambat rotasi motor DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya akan menjadi rusak.



      3. Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.



      4. Generator DC

            Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.

 Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu : 
1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub -kutub magnet. 
2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF. 
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.



       5. SCR

        Cara kerja SCR sama seperti dioda normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat mengaktifkannya.  Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut dilepaskan.  Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus Holding  atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.



LDR 2 diberi cahaya 

LDR 1  diberi cahaya


        Prinsip kerja rangkaian ini tidaklah rumit, sumber tegangan yang didapatkan dari generator DC. Pada saat saklar (button) ditutup arus mengalir ke rangkaian. LDR 1 yang diberi cahaya, arus mengalir pada resistor dan katup relay yang terhubung dihantarkan oleh SCR (arus dari anoda ke katoda) sehingga motor DC bergerak mundur ( berputar berlawanan arah arum jam). Sedangkan, jika LDR 2 dihidupkan (diberi cahaya) dan LDR 1 dimatikan maka katup pada relay akan berpindah ( arus yang mengalir berpindah arah (SCR)) sehingga motor DC berputar maju (searah jarum jam ).















    Jumat, 02 Oktober 2020




    TUGAS 7. APLIKASI RANGKAIAN 

    (RANGKAIAN PENGATUR LAMPU LALU LINTAS )


     

    1. Tujuan 

            Tujuan dari penggunaan PLC pada komponen ini adalah 
    1. untuk  mengubah satu atau beberapa input atau masukan (input) menjadi sebuah sinyal keluaran (output) logis.
    2.  penerapan beberapa gerbang logika yang digunakan di kehidupan. 
    3. Penggunaan gerbang logika yang sederhana digunakan dalam pengaturan lampu lalu lintas. 

    Bahan :

            1. Gerbang Logika

                

                
                        Gerbang Logika Dasar adalah blok dasar untuk membentuk rangkaian Elektronika digital. Gerbang Logika dasar merupakan rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean maka gerbang logika sering juga disebut Rangkaian logika. Output-outputnya bisa bernilai HIGH (1) atau LOW (0) tergantung dari level-level digital padaterminal inputnya.


    2. Ground

                 

    Ground merupakan suatu komponen yang mempunyai fungsi sebagai komponen keselamatan. Hal ini dikarenakan ground menjadi penghantar arus listrik yang akan langsung menuju ke tanah atau bumi.


    3. LED




    Light Emitting Diode atau yang sering disingkat dengan LED merupakan komponen elektronika yang mampu memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga dari dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.



                                               

      PLC (Programmable Logic Controllers) mulanya digunakan untuk menggantikan relay , akan tetapibpeningkatan fungsinya didapatkan pada aplikasi yang lebih kompleks. struktur PLC didasarkan pada struktur yang sama seperti struktur yang dipakai pada arsitek komputer maka PLC tidak hanya mampu melaksanakan tugas pensaklaran relai tetapi juga aplikasi lain misalnya pencacahan, perhitungan, perbandingan dan pemrosesan dari sinyal analog. 




                         Pengontrolan yang dapat diprogram menawarkan beberapa keuntungan dibandingjkan jenis pengendali relai konvensional. relai harus diberi pengawatan kuat untuk melakukan fungsi. ketika sistem memerlukan perubahan, pengawatan relai harus diubah dan dimodifikasi yang memerlukan waktu. pada industri besar panel kontrol harus diganti sebab secara ekonomis tidak mungkin melakukan pengawatan kembali pada panel lama setiap pertukaran model. pengontrol dapat membatasi banyak pengawatan tangan berkaitan dengan rangkaian kontrol relai konvensional.jika dalam aplikasnya memiliki lebih dari setengah dosin relai maka dingunakan PLC










    Kuis 1
    1. Kuis 1 : Bab 7

    1. Terangkan prinsip dasar pengoperasian EMR. 
        jawab:
        relai yang menghubungkan rangkaian bebean ON atau OFF dengan pemberian energi elektromagnetis, yang  membuka atau menutup kontak pada rangkaian.

    2. Buatlah definisi istilah kontak normally open dan kontuk normally closed seperti yang berlaku pada relai.
        jawab:
        kontak normaly open akan membuka ketika tidak ada arus mengalir pada kumparan, tetapu tertutup secepatnya setelah kumparam menghantarkan arus atau diberi tegangan.
        
    3. Sebutkan tiga batas kerja arus yang biasanya disebutkan pada kontak relai kontrol! 
        jawab:

    1. "in rush" atau "kapasitas menghubungkan kontak
    2. kapasitas normal atau kapasitas mengalir secara terus menerus.
    3. kapasitas membuka atau kapasitas memutuskan.    

    4. Sebutkan komponen elektronis yang digunakan untuk mengontrol output SSR yang mengontrol tegangan DC.
        jawab: 
        Relai Solid State (RSS)

    5. Sebutkan komponen elektronis yang digunakan untuk mengontrol output SSR yang mengontrol tegangan ac!
        jawab:
        triac



    1. Mengapa diperlukan penahan bunga api?
        jawab:
        karena penahan bunga api untuk mempertahankan kontak dari alat agar tidak terbakar.


    2. Mengapa lebih sulit memadamkan bunga api pada kontak yang dilewati arus dc dibandingkan dengan kontak yang dilewati arus ac? 
        jawab:
        suplai dc menyebabkan arus mengalir secara konstan dengan stabilitas tinggi antara celah yang jauh lebih lebar dibandingkan dengan pada suplai ac untuk tegangan yang sama. Bunga api ac cendereng memedam sendiri ketika seperangkat kontak terbuka, sedangkan dc dengan tegangankontan tegangan ac gelombang sinus mengubah magnitude dan polaristas yang mengalir pada nol-dua kali dalam satu siklus.
     

    3. Sebutkan dua metode yang digunakan untuk mengurangi bunga api antara kontaktor. 
        jawab:
        Untuk menghalang bunga api yang lama pada rangkaian dc, mekanisme penghubungan kontaktor dikonstruksi sehingga kontak akan memisah cepat dan dengan celah udara yang cukup untuk memadamkan bunga ani secepatnya pada waktu membuka. Juga perlu pada penutupan kontak dc inti memindahkan kontak bersama-sama secepatnya untuk menghindari beberapa masalah yang dihadapi pada waktu membukanya. Akibatnya, kontaktor dc cenderung beraksi lebih cepat dan agak lebih besar dibandingkan kontaktor ac untuk mengijinkan adanya celah udara tambahan. Bunga api juga dapat terjadi pada kontaktor ketika kontaktor menutup. Satu jalan ini dapat terjadi jika kontak datang cukup dekat bersama dengan tegangan patah yang terjadi, dan bunga api dapat menyeberang pada ruangan terbuka antara kontak. Cara lain yang dapat terjadi adalah jika sisi kasar dari satu kotak menyentuh sisi pertama yang lain dan meleleh, maka menyebabkan lintasan terionisasi sehingga mengijinkan arus mengalir. Pada kasus lain, bunga api berakhir sampai permukaan kontak tertutup penuh.



    4. Bagaimana NEMA memberikan ukuran kerja kontaktor? 
        jawab:
        Kontaktor magnet dirancang kemampuan kerjanya oleh NEMA menurut kemampuan kontaktor untuk mengalirkan arus kerja selama 8 jam tanpa mengalami panas lebih sesuai dengan ukuran dan jenis beban yang dikontrol. untuk kegunaan umum kontaktor ac dan dc menetapkan arus beban yang dialirkan oleh masing-masing kontak. Klasifikasi angka ukuran NEMA naik, demikian juga kapasitas arus dan ukuran fisik kontaktor. Kontak yang lebih besar dibutuhkan untuk mengalirkan dan membuka arus yang lebih tinggi, dan dibutuhkan meka- nisme yang lebih berat untuk membuka dan menutup kontak.


    5. Sebutkan empat jenis kategori penggunaan beban.
        jawab:   
    1. Beban non linear seperti lampu tungsen untuk penerangan (rasio tahanan panas - ke - dingin tinggi - biasanya 10:1 atau lebih tinggi, arus dan tegangan sefase).
    2. Beban resistif misalnya pemanasan elemen untuk tungku dan oven (tahanan konstan; arus dan tegangan sefase). 
    3. Beban induktif misalnya motor dan transformator industri, tahanan awal rendah sampai transformator menjadi dimagnetkan atau motor mencapai kecepatan penuh; arus ketinggalan di belakang tegangan. 
    4. Beban kapasitif misalnya kapasitor industri untuk perbaikan faktor-daya (tahanan awal rendah, unit kapasitor mengisi aru, ketinggalan terhadap tegangan)




    1. Jelaskan tujuan dari perlindungan motor.
        jawab:
        perlindungan motor berusaha melindungi motor, sistem suplai, dan indivisu dari berbagai kondisi yang mengganggu beban yang digerakan, sistem suplai, atau motor itu sendiri.


    2. Apakah tujuan dari sarana pelepasan hubungan motor? 
        jawab:
        tujuan sarana pelepasan hubungan motor adalah membuka penghantar suplai ke motor, yang memungkinkan orang bekerja dengan aman pada pemasangan.


    3. Jelaskan cara yang paling aman untuk mengoperasikan saklar pemutus hubungan.
        jawab:
         Saklar pemutus biasa tidak digunakan untuk pengasutan dan penghentian yang biasa. Hal ini karena motor berisi induktansi yang besar. Ketika saklar terbuka pada keadaan berbeban, bunga api akan meloncat di antara saklar karena saklar membuka. Bunga api dapat membakar pisau saklar. Jangan berdiri di depan saklar apabila saklar dioperasikan. Yang paling aman adalah menjauhkan muka dan badan Anda pada satu sisi dan menggunakan tangan kiri Anda untuk mengoperasikan saklar. Meskipun bunga api yang besar tidak sering terjadi bahaya kerusakan yang serius pada saklar dan luka pada operator selalu mengancam.


    4. Apakah pengontrol motor itu?
        jawab:
        pengontrol motor adalah alat yang melakukan hubungan ON/OFF yang sesungguhnya. Pada dasarnya pengontrol  harus mempunyai ukuran kerja horspower yang tidak lebih rendah dari ukuran kerja horsepower dari motor yang dikontrol.


    5.  Secara spesifik melindungi terhadap apa alat perlindungan beban lebih motor tersebut? 
        jawab:
        untuk melindungi komponen rangkaian motor , misalnya penghantar, saklar, pengendali, relai beban lebih motor, dan sebagainya, terhadap arus hubungan-singkat atau hubungan tanah.




    1. Apakah yang paling sering digunakan untuk mensuplai informasi posisi?
        jawab:
        alat pilot yang menyediakan sinyal listrik yang adekuat.


    2. Sebutkan dua penggunaan yang dibuat dari informasi posisi? 
        jawab:
        penggunaan yang dibuat dasi informasi posisi adalah indikasi dan kontrol.


    3. Sebutkan empat-jenis sistem penggerak listrik yang digunakan untuk derek dan kerekan? 
        jawab:
    1. pengontrol ac frekuensi variabel untuk motor-sangkar tupai.
    2. pengontrol motor dc untuk motro dc.
    3. kopling arus eddy untuk motor ac.
    4. pengontrol motor rotor lilit untuk motor ac rotor lilit.
       
    4. Bandingkan fungsi derek jembatan, derek rel tunggal dan derek jib. 
        jawab:
    1. Derek jembatan berfungsi untuk mengijinkan beban dipindahkan dari suatu titik ke titk lainnya dimana saja didalam ruang lingkup empat persegi panjang dari jembatan dan runway.
    2. Drel tunggal berfungsi untuk mengijinkan gerakan sepanjang rute yang ditentukan.
    3. Derek jib berfungsi untuk station kerja yang dituju dan dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk sistem yang menangani "overhead".

    5. Melibatkan apakah dasar kontrol-gerakan derek? 
        jawab:
        melibatkan kontrol dari motor derek dan motor melintang(jembatan rem dan rem listrik)

    TUGAS 6. APLIKASI RANGKAIAN BAB 7-10

    (RANGKAIAN KONTROL KEAMANAN BRANKAS DENGAN SENSOR GETARAN DAN SENSOR CAHAYA)

     

     1. Tujuan 

    Tujuan dari penggunaan komponen sensor pada rangkaian ini adalah untuk mengendalikan rangkaian ini secara otomatis ketika ada getaran yang melewati sensor getaran dan juga ketika ada cahaya yang melewati sensor cahaya pada rangkaian ini. Sedangkan tujuan dari pembuatan rangkaian ini ada 3, yaitu :

           1. Merancang rangkaian sensor alarm keamanan brankas

           2. Mengetahui cara kerja rangkaian alarm keamanan brankas

           3. Melakukan uji coba dan simulasi rangkaian alarm branka


    Bahan :


          a.  Sensor Getaran (SW-420)




        Pada rangkaian kontrol keamanan sensor brankas dengan sensor getaran dan sensor cahaya ini, sensor getaran digunakan untuk mendeteksi getaran yang terjadi pada area disekitar sensor getaran dipasang.  sensor getaran ini akan berfungsi untuk mengaktifkan buzzer jika terdeteksi terjadi getaran oleh sensor.

     

    b.     Resistor


    Resistor merupakan bagian dari rangkaian elektronik dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dirangkai dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium). Karakteristik utama dari suatu resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.

     


                    Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna : 

    1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama

    2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua 

    3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga           

    4. Masukkan Jumlah nol dari kode warna gelang keempat atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n) dan dikaitkan dengan warna gelang tadi

    5. Gelang kelima ini merupakan nilai toleransi dari resistor 

     

    c.     Battery

     

     


     

     

    Baterai (Battery) merupakan suatu komponen yang berupa sebuah alat dan dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat Elektronik.

     

    d.     LDR (Light Dependent Resistor)

     


     


     

     

    Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR merupakan suatu jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap.

     

    e.     Potensiometer

     


     

     

    Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan salah satu jenis resistor yang tergolong dalam kategori variabel resistor. Secara struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar diatas menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

     

    f.     Relay


     

     

    Relay merupakan Saklar (Switch) yang dioperasikan dengan listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

     

    g.     Dioda

     


     

     

     Dioda (Diode) merupakan sebuah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda berfungsi sebagai penyearah arus pada rangkaian, pada rangkaian ini, dioda digunakan untuk mencegah arus balik masuk ke output sensor dan op-amp. Serta untuk mencegah tegangan yang tinggi akibat dari arus balik kumpulan relay.

     

    g.     Buzzer

     



     

     

     Buzzer berfungsi sebagai alarm pada rangkaian yang akan aktif ketika ada cahaya yang melewati sensor LDR dan jika terjadi getaran yang terdeteksi oleh sensor getaran. 

    g.     Transistor BC547   

     

     Buzzer berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus, stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor hanya digunakan sebagai saklar, dengan adanya arus di base maka transistor akan "on" sehingga akan ada arus dari kolektor menuju emitor.





           
           

     




     Modul Sensor ini menghasilkan logic states yang bergantung pada getaran dan gaya luar yang mempengaruhinya. Ketika tidak ada getaran modul ini menghasilkan logika output LOW. Ketika dirasakan getaran output modul menjadi HIGH. Modul Sensor Getaran SW-420 dilengkapi dengan komparator LM393, potensiometer untuk pengaturan sensitivitas, serta LED untuk indikasi sinyal.

     

        Fitur:

     

    1. Switch standarnya dalam keadaan tertutup.

     

    2. Tegangan Suplai 3.3V - 5V.

     

    3. Indikator LED on-board.

     

    4. LM393 on-board.

     

     

    Aplikasi:

     

    1. Deteksi Getaran.

     

    2. Sistem proteksi pencurian.

     

    3. Mobil pintar.

     

    4. Alarm Gempa.

     

    5. Alarm Motor.

     

     


     

     

     

     

        LDR dibuat dari 2 sel photokonduktif Cadmium Sulfida (CdS) yang respon spektrumnya mirip dengan mata manusia. Resistansinya turun dengan meningkatnya intensitas cahaya. Aplikasinya seperti kontol penerangan otomatis, batch counting, serta sistem proteksi pencurian.

     

    LM358 terdiri dari dua op-amp independen dengan kompensasi frekuensi tinggi. Perangkat ini memiliki drain arus power supply yang rendah.

     

     

    Fitur:

     

    1. Frekuensi dikompensasi internal untuk unity gain. 

     

    2. Penguatan DC yang tinggi: 100dB.

     

    3. Supply 1.5V ~ 16V.

     

    4. Cocok untuk dioperasikan dengan baterai.

     

    5. Tegangan dan arus Offset input rendah.

     

    6. Kisaran tegangan input diferensial sama dengan tegangan catu daya.

     

     

        Selain digunakan sebagai penguat, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titk jenuh. Pada titk jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.

     








        Pembagi tegangan resistor 10 KΩ dan LDR terhubung ke terminal non-inverting Op–Amp dan Potensiometer 10 KΩ terhubung ke terminal inverting.

        LDR diletakkan pada tempat yang gelap sehingga resistansinya lebih tinggi dari 10 KΩ dan tegangannya lebih besar daripada resistor 10 KΩ. Tegangan di kaki non-inverting lebih rendah daripada tegangan kaki inverting dan output Op-Amp low 0V.

      Jika LDR terkena cahaya (misalnya saat pintu brankas dibuka) akan terjadi sebaliknya sehingga tegangan di kaki non-inverting lebih tinggi dari pada tegangan kaki inverting dan output Op-Amp high ±7.8V.

        Jika tegangan base-emiter lebih besar dari 0.7V maka transistor akan ON sebagai saklar.

        Sensor getaran SW-420 dihubungkan dengan baterai bertegangan 5V. Output dari sensor ini dihubungkan dengan base transistor. Jika ada getaran yang terdeteksi pada sensor outputnya akan menjadi high sehingga dapat mengaktifkan transistor sebagai saklar. Ouput sensor getaran paralel terhadap output Op-Amp sehingga untuk mengaktifkan transistor hanya memerlukan output dari salah satu sensor saja.






















     LATIHAN 8 DAN KUIS 8 DAFTAR ISI 1. Latihan 8 a. kelompok 1 b. kelompok 2 c. kelompok 3 d. kelompok 4 e. kelompok 5 f. kelompok 6 ...